3 Tahapan Gejala Infeksi Penyakit Granuloma inguinale

Granuloma inguinale merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Klebisella Granulomatis. Gejala awal penyakit menular ini ditandai dengan muncul benjolan kemerahan yang terjadi di area kelamin atau anus. Perlahan benjolan ini dapat terus membesar dan menyebar sampai ke panggul, tulan dan mulut. Benjolan ini juga dapat pecah yang menyebabkan luka cukup serius bahkan sampai kerusakan pada alat kelamin.

Infeksi penyakit granuloma inguinale ini ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi virus klebisella granulomatis. Karenanya mayuritas penderita penyakit menular ini pada orang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual secara bebas.

Gejala yang muncul akibat penyakit granuloma inguinale

Perkembangan penyakit menular ini cukup lambat, biasanya sekita 17 hari setelah bakteri menginfeksi ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala. Selanjutnya membutuhkan waktu sekitar 12 minggu sampai menyebabkan luka pada kulit. Adapun lesi dapat berkembangan melalui 3 tahapan yaitu:

  1. Tahap pertama
    Akan timbul benjolan kecil kemerahan seperti jerawat di area sekitar kulit kelamin atau anus, selanjutkan akan semakin membesar dan membentuk nodul halus berwarna merah. Benjolan ini tidak terasa sakit tapi mudah berdarah.
  2. Tahap kedua
    Benjolan berubah menjadi luka dangkal (ulkus) yang mulai merusak kulit dan menyebar dari area kelamin dan anus ke paha bagian bawah. Selanjutnya menjadi luka kering yang agak besar seperti kutil kelamin dan berbau busuk.
  3. Tahap ketiga
    Infeksi semakin bertambah parah dari luka yang besar tadi menjadi lebih dalam dan menimbulkan jaringan parut.

Segera melakukan pengobatan jika tidak segera infeksi penyakit granuloma inguinale ini akan berlanjut dan menjadi komplikasi diantaranya:

  1. Infeksi ini dapat terus menyebar sampai ke kelenjar getah bening di lipat paha sehingga menyebabkan jaringan parut dan menimbulkan bengkak yang permanen.
  2. Infeksi juga menyebar melalui darah dan infeksi bakteri ini menyebar ke organ tubuh laen seperti sendi, tulang, paru-paru dan hati.

Faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi

Berikut beberapa faktor resiko yang menyebabkan seseorang terinfeksi granuloma inguinale yaitu:

  1. Hubungan seksual yang tidak aman.
  2. Sering gonta-ganti pasangan seksual.
  3. Homoseksual karena pria lebih memiliki resiko terinfeksi dibandingkan wanita.

Diagnosis penyakit granuloma inguinale

Penyakit menular seksual ini sulit untuk didiagnosis pada taham awal terinfeksi tapi patut dicurigai ketika ada luka (ulkus) di area kelamin atau anus. Untuk pemeriksaan dengan cara diswab untuk membantu mendiagnosis penyakit granuloma inguinale dengan cara mengambil sampel cairan pada luka (ulkus) dengan cotton bud.

Selanjutnya cotton bud yang telah ada cairan luka tersebut dioleskan pada kaca preparat untuk dicek menggunakan mikroskop dan melihat apakah ada bakteri Klebisella Granulomatis atau tidak.

Bagaimana cara pencegahannya

Penyakit granuloma inguinale merupakan salah satu dari penyakit menular seksual yang cara penularannya melalui hubunga seksual. Oleh karena itu melakukan hubungan seksual yang aman seperti tidak banyak berganti pasangan dan menggunakan kondom menjadi salah satu pencegahannya. Jangan berhubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK).

Bagaimana cara pengobatan

Pengobatan penyakit granuloma inguinale sangat dianjurkan dilakukan sejak dini, karena bertujuan untuk mencegah bertambah parah. Penyakit ini jika tidak segera diobati dapat menyebabkan pembengkakan pada alat kelamin dan pembentukan jaringan parut secara permanen.

Untuk pengobatan penyakit menular ini menggunakan obata antibiotik yang diberikan setidaknya selama 3 mingggu dan dapat dilanjutkan sampai infeksi ini sembuh. Pada masa pengobatan pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu sampai infeksi sembuh.

Ternyata Memakai Kondom Yang Benar Seperti Ini – Yuk Baca

Kondom merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual. Kondom memang tidak benar-benar menjamin seseorang terbebas dari penyakit menular seksual, akan tetapi setidaknya penggunaan kondom dapat membantu mengurangi resiko tertularnya penyakit tersebut.

Alat kontrasepsi ini tidak hanya dipakai oleh laki-laki, namun ada pula kondom yang dibuat khusus untuk digunakan oleh wanita. Kondom wanita ini berbentuk silinder yang dimasukan kedalam kemaluan wanita.

Cara memakai kondom yang baik dan benar

Penggunaan kondom yang kuran tepat dapat menurunkan fungsi dari kondom tersebut. Berikut kami paparkan cara memakai kondom yang baik dan benar seperti:

  1. Periksa terlebih dahulu tanggal kadaluarsa pada kondom.
  2. Buka kemasan kondom dengan benar, hindari menggunakan gunting untuk membuka kemasan. Sebelum membuka, dorong kondom ke sisi yang berlawanan agar tidak robek.
  3. Keluarkan kondom dari kemasan secara perlahan, kemudian jepit ujung kondom yang ada dibagian tengah lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk, dengan tujuan untuk mencegah masuknya udara karena akan membuat kondom mudah pecah.
  4. Sambil memegang ujung kondom, tempatkan kondom diatas kepala penis. Sebelumnya pastikan penis sudah ereksi dengan sempurna saat memasukan kondom.
  5. Buka gulungan kondom kearah pangkal penis. Jika gulungan tidak dapat diturunkan berarti cara pemakaiannya kurang tepat atau terbalik. Segeralah ganti dengan kondom baru jika telah melakukan kesalahan tersebut.
  6. Setelah ejakulasi dan penis masih ereksi, segera cabut penit dari dalam vagina untuk mencegah kebocoran kondom didalam vagina.
  7. Lepaskan kondom secara perlahan agar sperma didalamnya tidak keluar. Bungkus kondom dengan tisu, kertas atau plastik dan segera buang ketempat sampah.

Manfaat menggunakan kondom

  1. Mengurangi resiko tertularnya penyakit menular seksual
    Penyakit menular seksual mudah menyebar melalui hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Dengan menggunakan kondom dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya penyakit menular seksual.
  2. Mencegah kehamilan
    Jika dipakai dengan cara yang tepat, penggunaan kondom setidaknya mengurangi resiko kehamilan. Namun jika sebaliknya akan membuat fungsi dari kondom tersebut berkurang.
  3. Penetrasi bertahan lebih lama
    Alat kontrasepsi ini bisa berguna untuk membuat penetrasi bertahan lama, sehingga pria tidak terlalu cepat mengalami ejakulasi.
  4. Memperpanjang durasi
    Menurut penelitian kondom ternyata dapat membantu meningkatkan durasi saat hubunga intim. Kondom sendiri mempunyai banyak model, bentuk dan tekstur yang bervariasi, hal ini dapat membantu meningkatkan sensasi seks bagi kedua pasangan.
  5. Higienis
    Penggunaan kondom tentunya lebih sehat dan higienis, karena akan membuat hubungan seksual menjadi lebih bersih dan aman. Sehingga mengurangi resiko tertular penyakit menular seksual seperti GonoreTrichomoniasisSifilis dan lainnya.
  6. Mudah didapat dan harganya terjangkau
    Dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, kondom lebih mudah untuk didapatkan. Selain itu harganya pun jauh lebih murah dan bisa didapatkan tanpa menggunakan resep dari dokter.

Cara Mengatasi Keputihan Gatal dan Berbau

Leukorrhea atau juga yang sudah kita kenal dengan nama keputihan yaitu cairan yang diproduksi oleh vagina secara berkala. Jangan terlalu khawatir jika anda mengalami keputihan, karena sebernarnya keputihan sendiri adalah hal yang normal.

Keputihan terdiri dari sel dan cairan yang dikeluarkan oleh vagina secara terus menerus. Siklus keputihan tersebut menjadi penanda tubuh dapat bekerja dengan semestinya untuk menggantikan sel-sel lama dengan yang baru.

Fungsi dari keputihan ini diantaranya untuk melumasi, melembapkan dan menjadi vagina agar tetap sehat. Fungsi lain dari keputihan yaitu sebagai cairan yang melindungi vagina dari infeksi virus dan iritasi.

Yang jadi permasalahannya sebenarnya keputihan yang tidak normal (abnormal) karena biasanya menjadi pertanda dari masalah kesehatan vagina. Keputihan yang tidak normal dapat ditandai dengan ciri-ciri seperti warna, aroma juga tekstur lendir yang tidak seperti biasanya disertai rasa gatal, sakit dan panas.

Apa penyebab keputihan pada wanita ?

Keputihan yang normal menjadi proses alami dari vagina yang keluar dengan sendirinya untuk membersihkan dirinya. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon pada tubuh. Atau bisa saja disebabkan karena adanya rangsangan seksual, sedang menyusui atau stres.

Keputihan yang tidak normal (abnormal) dan berbau busuk dapat diindikasikan karena adanya masalah kesehatan pada vagina. Masalah yang sering terjadi akibat infeksi virus pada vagina yaitu Bacterial Vaginosis, infeksi jamur, sampai penyakit menular seksual seperti Gonore, Klamidia, dan Trikomoniasis.

Apa saja tanda dan gejalanya ?

Kita akan jelaskan bagaimana tanda dari keputihan yang normal dan tidak normal. Untuk gejala pada keputihan yang normal yaitu :

  1. Cairan tidak berbau amis atau berbau busuk.
  2. Berwarna seperti putih susu atau bening.
  3. Teksturnya bisa lengket dan licin atau bisa saja kental atau encer.
  4. keluarnya cukup banyak dengan tekstur licin dan basah.
  5. Keluar diantara saat siklus haid atau selama ovulasi.

Namun untuk gejala pada keputihan yang tidak normal yaitu :

  1. Lebih banyak variasi warna seperti kekuningan, kehijauan, putih, abu-abu sampai kemerahan (karena bercampur dengan darah).
  2. Cairan mengeluarkan bau yang tidak sedap, bau amis, atau bau busuk.
  3. keluarnya lebih banyak dari biasanya yang disertai rasa nyeri.
  4. Vagina gatal atau terasa seperti terbakar.
  5. Sakit pada panggul.
  6. Pendarahan pada siklus haid, setelah atau sedang melakukan hubungan seksual.
  7. Sakit ketika buang air kecil.

Beberapa hal yang menjadi faktor resiko keputihan

Banyak faktor yang sedang dialami oleh wanita sehingga ia beresiko terkena keputihan yang tidak normal ini, seperti:

  1. Punya beberapa pasangan seksual.
  2. Tidak menggunakan kondom saat berhubungannya.
  3. Orang yang mempunyai riwayat penyakit diabetes.
  4. Lemahnya sistem imunitas tubuh.
  5. Menggunakan kontrasepsi hormonal.
  6. Stres.
  7. Mengkonsumsi antibiotik.
  8. Tidak mennjadi kebersihan vagina.

Cara pengobatan leukorrhea atau keputihan

Pengobatan keputihan atau leukorrhea ini bervariasi tergantung apa yang menjadi penyebabnya karena untuk menyesuaikan pengobatannya. Tetapi untuk pengobatan yang umum dilakukan ialah:

  • Obat anti jamur. Penggunakan obat anti jamur ini terantung dengan tingkat keparahan dan frekuensi infeksi dari keputihan ini. Biasanya untuk gejala ringan hingga sedang dokter memberikan obat dalam bentuk krim, salep, tablet, dan supositoria.
  • Antibiotik. bisanya dalam bentuk obat yang dapat diminum dan obat krim.

Jika gejalanya hilang atau sudah kembali normal disarankan agar tetap menghabiskan obat yang sudah diberikan oleh dokter. Karena untuk menghentikan resiko keputihan yang tidak normal akna kambuh lagi.

Dokter kelamin di cikarang biasanya juga dapat memberikan obat antibiotik dalam jangka waktu yang cukup lama untuk kasus yang parah dan berulang. Selain itu berusaha untuk meningkatkan bakteri baik pada vagina juga menjadi salah satu opsi untuk pengobatannya. Salah satu caranya yaitu dengan memakan makanan seperti yoghurt.

Bagaimana cara pencegahannya ?

Kondisi keputihan yang tidak normal ini tidak dapat dicegah karena menjadi proses alami dari tubuh. Namun upaya yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Selalu menjaga kebersihan vagina dengan membasuh dengan air hangat dan dikeringkan dengan handuk yang lembut.
  2. Tidak disarankan menggunakan douching (pembersih vagina dengan bahan kimia tertentu) karena dapat menghilangkan bakteri baik sebagai pencegah teerinfeksi virus.
  3. membersihkan vagina dari arah depan (vagina) ke belakang (anus) yang dimaksudkan agar virus dari anus tidak berpindah ke vagina.
  4. Pakai celana dalam yang lembut seperti berbahan dasar katun untuk menyerap keringan.
  5. Gunakan pengaman (kondom) pada saat hubungan seksual.
  6. Jika dirasa memburuk segera lakukan tes penyakit menular seksual.
  7. Menggunakan sabun yang tidak mengganggu keseimbangan pH dan bakteri pada vagina.

Klinik Pengobatan Infeksi Saluran Kemih di Bekasi

Infeksi saluran kencing atau ISK terjadi karena adanya bakteri pada organ saluran kencing. Bakteri penyebab infeksi saluran kencing dapat memengaruhi ginjal, kandung kemih, dan saluran yang mengalir di antara mereka.

Apa penyebab infeksi saluran kencing ?

Penyebab yang paling sering terjadi yaitu bakteri Escherichia coli (E.coli) yang ditemukan pada usus, walaupun penyakit ini dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain.

Ketika bakteri E.coli menempel pada kulit atau menempel didekat anus, bakteri ini dapat langsung masuk ke saluran kencing dan dapat menyebar ke tempat laein pada bagian tubuh. Selain itu juga, hubungan seksual juga dapat menyebabkan cystitis.

Beberapa tanda dan gejala infeksi saluran kencing

Tanda dan gejala yang sering muncul tergantung dari organ yang diinfeksi, seperti :

  • Infeksi pada ginjal, penderita infeksi saluran kencing bisa saja demam, mual, dan muntah atau menggigil disertai nyeri punggung.
  • Terinfeksinya kandung kemih, orang yang terinfeksi akan merasakan tekanan pada pelvis depan (perut bawah), sering buang air kecil, dan kencing berdarah.
  • Infeksi pada uretra, penderita akan merasakan nyeri saat kencing dan keluarnya cairan dari uretra.

Faktor resiko yang menyebabkan infeksi saluran kencing

  1. Jenis kelamin
    Wanita lebih rentan terkena infeksi dibandingkan dengan laki-laki, hal ini disebabkan karena uretra pada wanita lebih pendek sehingga jalur bakteri menuju kandung kemih lebih pendek.
  2. Hubungan seksual yang tidak aman
    Melakukan hubungan seksual yang tidak aman bisa menyebabkan wanita atau laki-laki terkena infeksi saluran kemih. Hal ini bisa terjadi karena bakteri penyebab ISK bisa berada di kulit kelaminn dan menyebar atau berpindah saat berhubungan seksual.
  3. Penggunaan alat kontrasepsi
    Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi kehamilan seperti spremisida berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
  4. Menopause
    Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan perubahan pada tubuh saat berkemih sehingga lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan setelah menopause.
  5. Saluran kencing yang tidak normal
    Bayi dapat mengeluarkan kencing yang tidak normal karena lahir dengan malformasi saluran kencing (pertumbuhan arteri dan vena yang tidak normal).
  6. Penyumbatan pada saluran kencing
    Terjadi pembesaran prostat dalam saluran kencing yang disebabkan karena batu dan dapat menyebabkan indeksi di saluran kandung kemih.
  7. Pemakaian kateter
    Orang yang tidak dapat mengeluarkan air kemih dengan normal atau harus menggunakan kateter sebagai alat bantu berkemih menjadi lebih rentan terinfeksi saluran kemih.
  8. Arah membersihkan saluran kencing yang salah
    Dengan membersihkan anus terlebih dahulu lalu ke saluran kencing, maka biasanya bakteri yang ada pada anus akan berpindah ke saluran kencing dan menyebabkan infeksi.

Bagaimana cara pencegahan infeksi ini ?

Infeksi saluran kencing ini dapat dicegah melalui beberapa cara yang dapat dilakukan sehari-hari, di antaranya:

  • Banyak minum air putih
  • Sebelum berhubungan intim sebaiknya membersihkan oragan intim terlebih dahulu
  • Penggunaan celana dalam yang longgar dan berbahan lembut seperti bahan katun.

Cara pengobatan infeksi saluran kencing

Dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri saat berkemih selama 3 sampai 10 hari. Perlu diingat, sangat penting untuk minum antibiotik sampai habis sesuai yang dianjurkan dokter kelamin terdekat.